5 Fakta Kasus Siswi SMP Diculik dan Dibegal Bermodus Hoax Ibu Celaka


 

Jakarta - Seorang siswi SMP 101 Jakarta menjadi korban penculikan dan pembegalan pria bernama Faisal Andriansyah (24). Kejahatan pelaku bermodus bohong ibu korban kecelakaan.
Kasus ini diungkap Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Rovan Richard Mahenu. Rovan menjelaskan korban awalnya diculik, lalu barang berharganya dirampas pelaku.

detikcom merangkum sejumlah fakta terkait kasus siswi SMP diculik dan dibegal ini. Berikut fakta-faktanya

1. Modus Bohong Ibu Korban Kecelakaan
AKBP Rovan menyebut modus dari penculikan dan pembegalan terhadap siswi SMP 101 Jakarta adalah hal baru. Dia pun meminta masyarakat waspada.

"Waspada modus baru. Siswi SMP diculik saat di sekolah. Modusnya pelaku mengatakan jika ibunya mengalami kecelakaan," kata Rovan dalam keterangannya, Jumat (2/8/2024).

Rovan menyebut saat itu korban terperdaya oleh akal busuk pelaku. Saat di perjalanan, pelaku lantas mengambil barang berharga milik korban dan melarikan diri.

"Saat korban sudah percaya, korban pun mau menaiki motor pelaku. Di perjalanan korban dibegal lalu diambil semua benda berharganya," ucapnya.

2. Pelaku Ditangkap
Pelaku sendiri sudah ditangkap di tempat tinggalnya di kawasan Bendungan Hilir, Jakarta Pusat. Tidak ada perlawanan dari pelaku saat diringkus polisi.

"Jadi Tersangka kita amankan di kontrakannya daerah Benhil (Bendungan Hilir). Saat itu dia sedang istirahat malam tidur. Saat dilakukan penangkapan, tidak ada perlawanan dari Tersangka," ujar AKBP Rovan.

3. Pelaku Rampas HP dan Emas Siswi SMP
Pria bernama Faisal Andriansyah (24) ditangkap karena menculik siswi SMPN 101 Jakarta setelah dijemput di sekolahnya oleh pelaku dengan dalih orang tua korban kecelakaan. Pelaku juga merampok korban.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan peristiwa terjadi pada Kamis (25/7). Pelaku menjemput korban di sekolahnya di kawasan Palmerah, Jakarta Barat (Jakbar). Sesampai di JPO seberang gedung MPR/DPR RI, korban langsung dirampok.

"Sesampainya di atas JPO seberang MPR/DPR, pelaku meminta paksa barang milik korban," kata Kombes Ade Ary kepada wartawan, Jumat (2/8).

Saat itu pelaku juga melakukan kekerasan terhadap korban. Pelaku lantas mengambil handphone (HP) hingga emas putih milik korban.

"Telah terjadi tindak pidana pencurian dengan kekerasan barang berupa HP, anting emas putih seberat 2 gram, cincin emas seberat 1 gram milik korban. Atas kejadian tersebut, pelapor mengalami kerugian ditaksir sebesar Rp 6,8 juta," ujarnya.

4. Penculik Siswi SMP Todongkan Pisau Cutter
Saat melancarkan aksi kejahatannya, Faisal ternyata membawa senjata tajam pisau cutter. Pisau itu dipakainya untuk menodong korban agar menyerahkan barang berharganya.

"Pelaku meminta paksa barang milik korban dengan cara menodongkan (pisau) cutter kepada korban," kata Kombes Ade Ary.

Ade Ary mengatakan saat itu korban sempat melakukan perlawanan. Namun, kata dia, pelaku membanting dan menginjak korban.

"Kemudian korban mencoba melawan, namun korban dibanting dan rambut korban diinjak serta mulut korban dibekap oleh pelaku. Korban mengalami luka atau memar pada bagian leher sebelah kanan, bawah mata kiri dan dengkul kanan kiri yang dilakukan oleh pelaku," ucapnya.

5. Korban Trauma usai Diculik-Ditodong Cutter
Korban menceritakan detik-detik dirinya dianiaya dan dirampok barang berharganya. Peristiwa terjadi pada Kamis (25/7) pagi saat korban datang lebih awal ke sekolah lantaran ada piket.

"Jadi awalnya saya ada piket OSIS di sekolah jam 05.40 WIB sudah harus hadir di sekolah," kata korban melalui akun Instagram Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, dikutip detikcom, Jumat (2/8).

Sesampainya di sekolah, saat itu pelaku mengatakan kepada satpam sekolah bahwa ibu korban kecelakaan. Korban pun panik lantaran mendapatkan informasi tersebut.

"Tiba-tiba penjaga sekolah saya berteriak, 'kamu, kamu mama kamu kecelakaan'. Karena di situ saya panik jadinya saya menghampiri penjaga sekolah saya yang ada di lapangan. Pas saya samperin ada satu pria yang nggak saya kenal, dia itu nyebutin ciri-ciri mama saya dan dia ngasih tahu juga kalau mama saya kecelakaan," jelasnya.

Korban pun saat itu ikut bersama pelaku untuk menghampiri ibunya yang disebut kecelakaan. Korban dibawa ke JPO seberang gedung DPR/MPR RI, Jakarta Pusat.

Rupanya, hal tersebut hanya akal busuk pelaku. Korban dijatuhkan dari motor dan langsung dibekap. Korban pun dicekik dan diancam pakai pisau agar mau menyerahkan barang-barang berharganya.

"Mulut saya dibekap, dicekik, diancam pakai pisau. Terus dia juga melakukan perampasan dengan kekerasan, dia minta cincin saya, anting saya, HP saya. Karena di situ saya takut (pelaku) ngambil barang-barang saya dengan kekerasan, jadinya saya kasih aja barang-barangnya," imbuhnya.

Korban mengatakan dirinya masih trauma usai menjadi korban penculikan. Korban pun tidak percaya masih hidup usai dianiaya dan dirampok pelaku.

"Pada saat kejadian dia saking kagetnya selalu bilang gini 'mamah, aku masih hidup nggak sih? Ini bener mamah bisa lihat aku nggak?'. Iya bener kamu masih hidup," kata ibu korban melanjutkan.

sumber : detik

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel