Viral Penghuni Kos di Bekasi Idap Hoarding Disorder, Apa Itu Hoarding Disorder? Simak Pengertian dan Penyebabnya!
Selasa, 16 Juli 2024
Edit
Kondisi kamar penghuni kos yang diduga idap hoarding disorder. (TikTok: @siskavizar) |
Belakangan ini sebuah video viral di media sosial menunjukkan seorang ibu kos yang menggrebek penghuni kamar kosnya yang mengidap hoarding disorder. Video penggrebekan tersebut diunggah di akun Tiktok @siskavizar pada Senin (15/7/2024). Dalam video itu terlihat sang ibu kos dan penjaga kos membuka paksa kamar yang dihuni oleh dua orang, saat pintu dibuka paksa, terlihat pemandangan tidak menyenangkan, kamarnya dipenuhi dengan sampah dan barang-barang yang berserakan. Mulai dari lemari, kasur, hingga lantai kamar itu dipenuhi dengan tumpukan barang yang tercampur dengan sampah. Tentu saja ibu kos langsung terkejut dan meminta dua orang penghuni kos itu untuk segera membereskan kamar dan meninggalkan tempat tersebut.
Berdasarkan informasi yang beredar, kedua penghuni kamar tersebut diduga mengidap gangguan mental yang disebut hoarding disorder.
Lantas, apa itu hoarding disorder? Simak berikut ini adalah pengertiannya, penyebab, dan cara menanganinya.
Pengertian Hoarding Disorder Melansir NHS, Hoarding Disorder ini merupakan gangguan mental di mana penderitanya senang menyimpan atau menumpuk barang tidak berguna secara berlebihan. Penderita hoarding disorder ini tidak hanya sekadar menumpuk barang dan berbeda dengan orang yang mengoleksi barang.
Pasalnya, barang yang mereka tumpuk itu akan mengganggu kehidupan sehari-hari karena mengakibatkan kekacauan, seperti banyak kecoa berkeliaran, serta ruangan menjadi bau dan kotor. Melansir Childmind, kebiasaan menumpuk barang terjadi karena penderita memiliki keterikatan emosional dengan barang tersebut. Jika ada orang yang membersihkan atau merapikannya, mereka bisa merasa terganggu. Pada penderita hoarding disorder, barang yang mereka simpan seringkali tidak berharga. Bahkan, barang tersebut terlihat seperti sampah. Barang yang ditimbun juga tak pernah ditata rapi seringkali menyebabkan masalah kebersihan dan terlihat jorok. Penyebab Hoarding Disorder Melansir Cleveland Clinic, penyebab hoarding disorder tidak diketahui secara pasti, namun banyak ahli berpendapat bahwa kondisi ini disebabkan oleh ketidakmampuan otak untuk melakukan beberapa hal, seperti: Kemampuan melakukan perencanaan Kemampuan memecahkan masalah Kemampuan belajar visuospasial dan mengingat Perhatian yang terus-menerus Working memory atau memori kerja otak Kemampuan untuk menyusun atau mengatur sesuatu Namun selain itu, beberapa masalah kesehatan mental juga kerap dikaitkan dengan gangguan kesehatan mental lainnya, seperti:
1. Gangguan kepribadian obsesif kompulsif atau obsessive-compulsive personality disorder (OCPD)
2. Gangguan obsesif kompulsif atau obsessive-compulsive disorder (OCD)
3. Gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas atau attention-deficit/hyperactivity disorder (ADHD)
4. Depresi
5. Demensia
6. Skizofrenia
7. Gangguan Kecemasan
Meskipun penyebab hoarding disorder tidak diketahui secara pasti, beberapa faktor risiko bisa memicu terjadinya gangguan kesehatan mental ini. Disarikan dari Cleveland Clinic dan Healthline, ada beberapa faktor risiko penyebab hoarding disorder, seperti:
1. Memiliki kerabat yang mengidap hoarding disorder
2. Mengalami cedera otak
3. Mengalami peristiwa traumatis
4. Memiliki kebiasaan untuk berbelanja secara impulsif
5. Tidak dapat menolak barang-barang gratis, seperti kupon dan selebaran
6. Memiliki kebiasaan menggunakan obat-obatan terlarang atau minum-minuman beralkohol secara berlebihan
7. Mengidap sindrom Prader-Willi yang merupakan kelainan genetik serta berdampak pada kondisi fisik, mental, dan perilaku penderita
8. Tinggal sendirian
9. Tumbuh di rumah atau lingkungan yang berantakan
10. Mengalami masa kecil yang sulit
Meskipun begitu, hoarding disorder dapat dialami oleh siapa saja, termasuk pada anak-anak serta remaja di usia kurang dari 20 tahun. Kondisi ini dapat mengganggu kegiatan sehari-hari, namun umumnya bertambah serius ketika penderita memasuki usia lebih dari 30 tahun. Seperti gangguan kesehatan mental lainnya, hoarding disorder tidak dapat disembuhkan secara total. Namun, pengobatan dan perawatan secara medis dapat mengurangi gejala yang dialami. Untuk itu, kamu diimbau untuk segera mencari bantuan medis ketika mengalami atau memiliki kerabat yang memiliki gejala hoarding disorder agar bisa melakukan pengobatan dan perawatan yang diperlukan.
sumber asli : sonora