PSI Kaget Sebaran Pemilihnya ke Anies dan Ahok di Indikator Hanya Beda 1%

Foto: Anies dan Ahok (Noval-detikcom)

 Jakarta - Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) masih berada di posisi teratas dalam survei terbaru Indikator Politik Indonesia terkait elektabilitas calon gubernur di Jakarta. Data Indikator juga menunjukkan pemilih PSI yang memilih Anies dan Ahok di Jakarta tidak berbeda jauh.

Survei terbaru dari Indikator ini dilakukan pada 18-26 Juni 2024 dengan wawancara tatap muka. Populasi survei merupakan semua warga negara Indonesia di Jakarta yang memiliki hak pilih.

Jumlah sampel mencapai 800 responden dengan penarikan sampel menggunakan teknik multi stage random sampling. Margin of error survei ini mencapai +- 3,5% dengan tingkat kepercayaan berada di angka 95%

Data survei Indikator ini kemudian menunjukkan pemilih PSI di Jakarta yang mendukung Anies mencapai 39,00% dan mendukung Ahok sebesar 41,8%. Sebaran itu berdasarkan 1,6% perolehan suara PSI di Jakarta berdasarkan Pemilu 2024.

Ketua DPP PSI, Cheryl Tanzil, mengaku kaget dengan temuan tersebut. Cheryl mengatakan pihaknya tidak menduga perolehan pemilih PSI di Jakarta yang mendukung Anies dan Ahok berjarak tipis.

"Saya cukup terkejut juga dari hasil pilihan partai PSI ternyata yang pilih Pak Anies dan milih Pak Ahok bedanya hanya 1%-an. Kaget juga ternyata banyak pendukung PSI pilih Pak Anies," kata Cheryl dalam rilis survei Indikator Politik Indonesia yang disiarkan secara daring, Kamis (25/7/2024).

Cheryl juga menyoroti elektabilitas Ketum PSI, Kaesang Pangarep, di hasil survei terbaru Indikator. Dia menyebut elektabilitas Kaesang yang masih rendah merupakan refleksi dari masih rendahnya jam terbang Kaesang di dunia politik.

"Jelas di sini bintangnya Pak Anies, Pak Ahok dan Pak Ridwan kamil, Kang Emil. Kaesang ini ya hanya memberi keseruan saja di DKI karena dari PSI sendrii Mas Ketum belum pernah memutuskan mau maju pilkada atau tidak," katanya.

"Sangat wajar angka yang dipaparkan tadi, itu adalah refleksi karena tidak ada pergerakan. Mas Kaesang tidak ada pergerakan sebagai calon kepala daerah di DKI. Mas Kaesang baru dari 25 September tahun lalu jadi angkanya bisa kami terima dengan baik. Jadi ini refleksi bagiamana akar rumput melihat Mas Kaesang," sambung Cheryl.

sumber : detik

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel